Langsung ke konten utama

RPL BKP Gotong Royong


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019
A
Komponen
Layanan Dasar ( Bimbingan Kelompok )
B
Bidang Layanan
Pribadi Sosial
C
Fungsi Layanan
Pencegahan, Pemahaman dan Pengembangan
D
Tujuan
a.         Siswa mampu menjelaskan pengertian tentang kesadaran bergotong-royong
b.         Siswa mampu memahami tentang kesadaran bergotong-royong
c.         Mencegah perilaku anti sosial
d.         Siswa mampu menerapkan kesadaran bergotong-royong dalam kehidupan sehari-hari.
E
Topik
Kesadaran Bergotong-royong dalam Diri
F
Sasaran Layanan
Siswa Kelas IX
G
Metode dan Teknik
Ceramah dan Bingo game
H
Waktu
1 Kali Pertemuan x 45 menit
I
Media / Alat
Papan materi dan permainan Bingo
J
Tanggal Pelaksanaan
25 Agustus 2018
K
Sumber Materi
1.         Khasanah, Nur. 2013. Pengejawantahan Nilai-nilai dalam Pengembangan Budaya Gotong Royong di Era Digital. Blitar.:Jurnal Edukasi. Vol. 01, No. 01: 092-108.
2.         Rahman, Arief. 2004. Wujud Persatuan dan Kesatuan di Masyarakat. Jakarta :Pustaka Jaya.
3.         Anonim. 2017“Pengertian Gotong Royong, Manfaat, Nilai dan Contoh Bentuk Gotong Royong Lengkap. Pelajaran.co.id. 10 Mei 2017. Web. 28 Oktober 2017. <http://www.pelajaran.co.id/2017/10/pengertian-gotong-royong-manfaat-nilai-dan-contoh-bentuk-gotong-royong.html>
L
Uraian Kegiatan

1.      Tahap Awal
a. Pernyataan Tujuan
1.    Guru BK menyampaikan salam dan menerima kehadiran AK secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran AK
2.    Guru BK memimpin berdoa
3.    Guru BK menjelaskan pengertian dan tujuan BKp
b. Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan kelompok (Pembentukan kelompok)
1.   Guru BK menjelaskan proses pelaksanaan kegiatan BKp, yaitu pelaksanaan dengan teknik Bingo game untuk membahas suatu topik yang sudah dipilih
2.   Guru BK menjelaskan asas-asas di dalam BKp, tugas dan tanggung jawab AK
3.   Guru BK menanyakan kepada AK tentang kesepakatan waktu
4.   Guru BK melanjutkan perkenalan dengan permainan (menjelaskan diri) bersama AK

c. Pengarahkan kegiatan (konsolidasi)
1.    Guru BK menjelaskan kembali kegiatan BKp secara operasional, baik tentang teknik yang digunakan, tugas dan tanggung jawab AK

2. Tahap Peralihan (Transisi)


Guru BK menanyakan kalau ada siswa yang belum mengerti dan memberikan penjelasannya (Storming)
1.    Guru BK menanyakan kesiapan anggota untuk memasuki kegiatan lebih lanjut
2.    Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada AK tentang tugas-tugas yang belum mereka pahami

Guru BK menyiapkan siswa untuk melakukan komitmen tentang kegiatan yang akan dilakukannya (Norming)
1.      Guru BK mengenali suasana (kesiapan) AK dan mengatasinya apabila belum siap
2.      Guru BK memulai masuk ke tahap inti

3. Tahap Inti/ Kegiatan

Proses/ kegiatan yang dialami peserta didik dalam suatu kegiatan bimbingan berdasarkan teknik tertentu (Eksperientasi)
1.    Guru BK mengemukakan topik yang telah dipersiapkan.
2.    Guru BK menjelaskan pentingnya topik tersebut untuk dibahas.
3.    Guru BK memulai kegiatan inti dengan cara membagi peran anggota kelompok (dibagi menjadi dua kelompok)
 4. Masing – masing kelompok membahas sub-sub topic yang ada dalam Papan Bingo
 5. Ketika AK sudah memamahi bagian-bagian sub topic, menempelkan stick note pada kotak tersebut
 6. Begitu seterusnya
 7. Pemenang dari permainan ini adalah kelompok  yang berhasil membuat garis diagonal, vertikal atau horizontal dari kotak-kotak yang telah ditempel stick note.
 8. Ketika Kelompok berhasil membuat garis dari 3 deret  kotak bertempel stick note ( boleh diagonal, vertikal atau horizontal), teriakkanlah BINGO!
 9. Selanjutnya PK memberikan klarifikasi atas papan Bingo AK
 10. PK mengecek pemahaman AK atas  kotak-kotak yang penuh stick note
 11. PK dan AK membahas kotak yang tidak memperoleh stick note hingga tuntas.
12. Guru BK menyimpulkan hasil diskusi
13. Guru BK mengajak AK untuk ice breaking

Pengungkapan perasaan, pemikiran dan pengalaman tentang apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan (Refleksi)
1.      Guru BK menanyakan pemahaman baru yang didapat AK setelah melakukan kegiatan BKp
2.      Guru BK menanyakan perasaan AK setelah kegiatan diakhiri
3.      Guru BK menanyakan tindakan yang akan dilakukan oleh AK setelah mengikuti BKp

4. Tahap Pengakhiran (Terminasi)

Menutup kegiatan dan tindak lanjut
1.      Guru BK menjelaskan bahwa kegiatan kelompok akan diakhiri
2.      Guru BK meminta AK memberikan kesan-kesan setelah mengikuti kegiatan
3.      Guru BK merencanakan kegiatan tindak lanjut
4.      Guru BK mengucapkan terimakasih atas partisipasi AK
5.      Guru BK mengakhiri dengan doa dan ditutup dengan salam
M
Evaluasi


1.  Evaluasi Proses
Guru BK melakukan evaluasi dengan megisi lembar evaluasi selama proses yang telah terjadi:
a.       Antusiasme peserta didik selama kegiatan berlangsung (memperhatikan, kurang memperhatikan, tidak memperhatikan)
b.      Cara peserta didik menyampaikan pendapat (sesuai topik, kurang sesuai dengan topik, tidak sesuai topik)
c.       Keaktifan selama mengikuti kegiatan (tidak semangat, kurang semangat, bersemangat)
2.  Evaluasi Hasil
Evaluasi setelah melakukan layanan kelompok:
a.       Merasakan suasana selama kegiatan: menyenangkan, kurang menyenangkan, atau tidak menyenangkan
b.      Topik materi yang dibahas: sangat penting, kurang penting, atau tidak penting
c.       Kegiatan yang diikuti: sangat menarik, kurang menarik, atau tidak menarik

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.      Materi Topik Layanan
2.      Laiseg
3.      Papan Materi


                                                                                    Semarang, 25 Agustus 2018
Mengetahui :

Guru Pamong                                                                          Praktikan

 



GOTONG ROYONG

A.    Pengertian Gotong Royong
Secara terminologi, gotong royong menurut kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu). merupakan manifestasi konkret dari semangat kebersamaan antar-masyarakat dalam bantu-membantu dan tolong-menolong. Gotong royong berasal dari kosa kata Jawa, istilah gotong dapat disepadankan dengan kata pikul atau angkat. Sementara, royong dapat disepadankan dengan bareng-bareng. Jadi kata gotong royong secara sederhana berarti mengangkat sesuatu secara bersama-sama, mengerjakan sesuatu secara bersama-sama. Kebiasaan ini misalnya dilakukan masyarakat dalam membangun rumah, membersihkan selokan, membuat jembatan desa, membangun sekolah, dan sarana umum lainnya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa gotong royong memiliki pengertian sebagai bentuk partisipasi aktif setiap individu untuk terlibat dalam memberi nilai tambah atau positif kepada setiap obyek, permasalahan atau kebutuhan orang banyak di sekelilingnya. Partisipasi aktif tersebut bisa berupa bantuan yang berwujud materi, keuangan, tenaga fisik, mental spiritual, ketrampilan, sumbangan pikiran atau nasihat yang konstruktif, sampai hanya berdoa kepada Tuhan.
B.     Jenis-Jenis Gotong Royong
Koentjaraningrat (1987) membagi dua jenis gotong royong yang dikenal oleh masyarakat Indonesia; gotong royong tolong menolong dan gotong royong kerja bakti. Kegiatan gotong royong tolong menolong terjadi pada aktivitas pertanian, kegiatan sekitar rumah tangga, kegiatan pesta, kegiatan perayaan, dan pada peristiwa bencana atau kematian. Sedangkan kegiatan gotong royong kerja bakti biasanya dilakukan untuk mengerjakan sesuatu hal yang sifatnya untuk kepentingan umum, yang dibedakan antara gotong royong atas inisiatif warga dengan gotong royong yang dipaksakan. Misalnya gotong royong membangun jalan, jembatan, membangun gedung balai pertemuan warga, dan lain sebagainya.

C.    Faktor-faktor Pendorong Gotong Royong
1.      Manusia sebagai makhluk sosial.
2.      Keikhlasan berpartisipasi dan kebersamaan/persatuan.
3.      Adanya kesadaran saling membantu dan mengutamakan kepentingan bersama/umum.
4.      Peningkatan/pemenuhan kesejahteraan.
5.      Usaha penyesuaian dan integrasi/penyatuan kepentingan sendiri dengan kepentingan bersama.

D.    Faktor –Faktor Penghambat dalam Gotong-royong
1.      Ketidaksadaran manusia sebagai makhluk sosial.
2.      Adanya perbedaan pendapat.
3.      Mementingkan urusan pribadi daripada kepentingan umum.
4.      Ketidak mampuan dan ketidakpercayadirian.
5.      Kurangnya sosialisasi.

E.     Manfaat  dan Tujuan Gotong Royong
1.      Menumbuhkan sikap saling tolong menolong, saling membantu, sukarela dan juga kekeluargaan.
2.      Membina hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekitar.
3.      Menciptakan rasa kebersamaan dan kasih sayang.
4.      Mempererat tali persaudaraan.
5.      Meringankan pekerjaan dan mempercepat penyelesaian pekerjaan
6.      Meningkatkan produktivitas kerja.
7.      Menciptakan rasa persatuan dan kesatuan dalam lingkungan masyarakat.

F.       Contoh Gotong Royong
Lingkungan Masyarakat dan Sekolah
Banyak berbagai gotong royong yang dapat dilakukan, baik di lingkungan rumah maupun di sekolah.Biasanya penerapan gotong royong yang dilakukan di lingkungan rumah seperti membangun jembatan, membersihkan masjid atau tempat ibadah, membersihkan lingkungan rumah seperti membersihkan selokan, mencabut rumput, maupun memperindah lingkungan desa.
Sedangkan bila di sekolah biasanya ketika akan mendekati ujian sekolah, pihak sekolah melakukan kerja bakti bersama-sama seperti membersihkan ruang kelas secara bersama-sama dan membersihkan lingkungan di sekitar sekolah.





DaftarPustaka

Khasanah, Nur. 2013. Pengejawantahan Nilai-nilai dalam Pengembangan Budaya Gotong Royong di Era Digital. Blitar.: Jurnal Edukasi. Vol. 01, No. 01: 092-108
Rahman, Arief. 2004. Wujud Persatuan dan Kesatuan di Masyarakat. Jakarta :Pustaka Jaya.
Anonim. 2017“PengertianGotongRoyong, Manfaat, Nilai dan Contoh Bentuk Gotong Royong Lengkap. Pelajaran.co.id. 10 Mei 2017. Web. 28 Oktober 2017. <http://www.pelajaran.co.id/2017/10/pengertian-gotong-royong-manfaat-nilai-dan-contoh-bentuk-gotong-royong.html>



Komentar